Penyair 1

SYARIFUDDIN ALIZA


Entalpi

Aku lihat bayangan wajahku yang memudar
di kemilau gaun malammu
jangan berikan apa - apa kepadaku
bila keterpaksaan yang menunggumu

aku ikuti langkahmu yang tertatih
di jalan panjang dan setapak yang kita tempuh
dedaunan luruh dan berkelit
di keningmu
kepekatan yang tak bertepi

aku lihat bayangan wajahku yang memudar
di kemilau gaun malammu
( begitu mudahnya kita luruh bersama sepi dan kelam )

sumber: Serambi Indonesia



Meulaboh

kehidupan serasa semakin terasing
aku terdampar sepanjang hari sepanjang malam
jenuh yang menghimpit diri
dan merambah - rambah jantung hati
di kehidupan yang semakin menua
tak ada lagi malam sebagai malam
keriuhan semakin memuncak
menekan segala kearifan
dan keasingan

Meulaboh, 1996
sumber: Serambi Indonesia


Penyair

kemana pergi tetap saja kubawa namaku
lalu kuteriakkan duka di bumi yang damai
entah siapa rela mendengar
di tanah berbunga

aku pulang setiap senja meremang
lalu kuturunkan bendera yang telah kukibarkan
di antara hati sendiri
semenjak matahari bersemburat di tebing langit

Meulaboh, 1996


No comments:

Post a Comment

Apa yang kau pikirkan?